Saat ini, manusia tidak dapat melepaskan diri dari kebutuhan akan teknologi. Namun, di saat yang sama, kebudayaan dan tradisi masa lalu harus terus terjaga sebagai sebuah identitas diri.
Melihat hal tersebut, mahasiswa Universitas Indonesia (UI) memadukan seni tradisional Tanah Air dalam kontes robot yang sarat inovasi di bidang teknologi. Mereka adalah Crisman Wise PS dan Deni K Sihombing yang menciptakan sebuah robot yang mampu menari tor-tor, seni budaya asal Sumatera Utara.
Berbalut kain ulos, robot Si Gale-Gale mampu menari dengan dengan luwes sesuai dengan tempo lagu yang diputar. Bahkan, untuk mengaktivasinya cukup menepukkan tangan karena robot ini dilengkapi dengan sensor bunyi.
Tidak hanya itu, keluwesan Si Gale-Gale disebabkan adanya 21 aktuator yang menjadi komponen pembuatnya. Kemampuan robot ini menonjolkan seni budaya, artistik, dan kemampuan menarinya yang cukup luwes mengantarkan Si Gale-Gale menyandang predikat Technical Award pada kategori Indonesiana di ajang The 13th International Robot Olympiad 2011 (IRO). Demikian seperti dikutip dari keterangan UI kepada okezone, Rabu (28/12/2011).
Tidak hanya Si Gale-Gale, sejumlah karya mahasiswa UI lain turut meramaikan The 13th IRO ini. Dua tim UI, yakni Inxscopoda (Indonesia Explorer Scorpio Robot of Post Disaster Area With Integrated Android), dan SMART-GUE menempati posisi dua dan tiga pada kategori Robot Kreatif dengan tema Robot for Helping People from Natural Disaster.
Robot pelacak telecontrolled karya Tim Inxscopoda berhasil meraih medali perak dan berada di peringkat pertama dalam polling award pilihan kaskuser. Hasil ciptaan Hadid Fadhila, Irvan JP Elliika, dan Fredrick Sanjaya ini mampu menjelajahi dan mendapatkan informasi tentang kondisi suhu, kelembaban, dan visualisasi daerah berbahaya tanpa mempertaruhkan keselamatan tim SAR.
Tidak hanya itu, robot besutan mahasiswa Fakultas Teknik (FT) UI tersebut juga dilengkapi dengan dua tangan sehingga mampu mengangkat benda atau memindahkan manusia dari reruntuhan serta bergerak di daerah yang tidak stabil.
Sementara, Smart Table Rescue Robot For Minimizing Flood Effects milik tim SMART-GUE menempati urutan ketiga dan meraih medali perunggu. Robot besutan Novika Ginanto, Tito Apriano, dan Lasguido merupakan robot yang menyerupai sebuah meja yang dapat membantu manusia dalam menyelamatkan barang berharga, seperti perangkat elektronik dari bencana banjir dengan ketinggian air maksimal 250 cm atau sekitar setinggi dada orang dewasa.
Robot ini juga dilengkapi dengan sistem peringatan banjir pada pemilik rumah. Peringatan ini dikirimkan melalui pesan singkat yang terintegrasi dengan aplikasi alarm berbasis android.
Sumber
http://kampus.okezone.com/read/2011/12/28/373/548400/si-gale-gale-robot-penari-tor-tor