Wahida, bukan nama sebenarnya, mendapati suaminya melakukan praktik syirik menghisap 'Rokok Tolak Bala' untuk mendapatkan penglaris. Sang suami rela merogoh kocek RM 15.000 atau senilai Rp 42,9 juta untuk mendapatkan 20 batang 'Rokok Tolak Bala'.
''Namun, suami bilang harga tersebut tidak seberapa dengan keuntungan berlipat yang diperolehnya. Sehingga, dia mampu membeli rumah dan banyak mobil,'' ujar Wahida yang tidak suka suaminya menghidupi keluarga dari uang hasil seperti itu.
Wahida semula merasa aneh dengan kelakuan sang suami. Setelah didesak-desak, suaminya akhirnya mengaku bahwa dia mendapatkan rokok itu dari seorang dukun di utara Malaysia. Rokok untuk pelaris bisnis itu namanya 'Rokok Tolak Bala'
Sang dukun tidak hanya meminta Rp 42,9 juta untuk harga sekotak 'Rokok Tolak Bala' berisi 20 batang. Sebagai syarat lainnya, suami Wahida setiap bulan harus memberikan uang kepada sang dukun sebesar Rp 4,2 juta.
''Suami saya diharuskan memberikan uang kepada sang dukun setiap bulan sebesar RM 1.500 (Rp 4,2 juta) untuk memastikan pelaris 'Rokok Tolak Bala'-nya memiliki keampuhan,'' kata Wahida. ''Jika tidak memberi uang bulan, pelaris itu akan hilang.''
Wahida sudah berupaya keras membantu suaminya untuk kembali ke jalan benar.
"Saya mencoba menasihatkannya untuk kembali ke jalan benar. Saya rela hidup susah asalkan uangnya diperoleh dari sumber halal tanpa bantuan setan,'' katanya. ''Namun, dia tidak menghiraukan saya. Saya juga heran karena setiap kali mendapatkan bantuan ustadz untuk memulihkan suami, dia pasti tahu dan memarahi saya.''
Sumber
http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/11/12/23/lwnwle-rokok-tolak-bala-sang-dukun-minta-royalti-bulanan-4