Albert Einstein dalam teori relativitas pernah mengatakan gravitasi
menyebabkan waktu berjalan pelan. Para ahli fisika pun telah berusaha
mengungkap teori ini untuk menjelaskan "jubah tak tampak", ala cerita di
Harry Potter.
Ahli fisika melakukannya dengan berusaha memindahkan cahaya di sebuah
daerah ke dalam sebuah ruangan, dan secara efektif menyembunyikan
setiap objek yang ada di dalamnya.
Peneliti di Universitas
Cornell pun telah memperlihatkan jubah tak tampak itu untuk pertama
kalinya. Caranya, dengan perangkat yang mengaburkan sebuah objek dalam
titik dan waktu tertentu dalam ruangan, dengan 'permainan' cahaya.
Ilmuwan
telah menemukan cara baru menghentikan waktu secara keseluruhan. Bahkan
meninggalkan waktu, juga menampilkan waktu yang dihentikan dengan
membelokkan cahaya untuk menciptakan lubang dalam suatu waktu.
Dalam sebuah percobaan, para peneliti dari Universitas Cornell, Moti
Fridman dan kolega, menyinari sebuah tembakan laser dengan menggunakan
peralatan eksperimental ke sebuah detektor. Obyek fisik atau bahkan
tembakan cahaya di jalur tembakan laser itu bisa menyebabkan perubahan
yang akan tercatat di detektor tersebut.
Kemudian dengan beberapa peralatan optik canggih, Fridman dan
koleganya mampu mengungkap sebuah celah waktu singkat dalam tembakan
laser, yang kemudian menutup kembali, seolah balok itu menghilang, namun
masih tercatat detektor.
Celah itu memungkinkan sesuatu yang
telah mempengaruhi perubahan tembakan laser itu menyelinap dengan tepat,
tanpa meninggalkan jejak dalam detektor.
Para peneliti lalu
menggunakan jubah mengaburkan nadi optik yang biasanya berinteraksi
dengan tembakan laser untuk memproduksi sebuah tanda lonjakan pada
panjang gelombang tertentu. Saat waktu itu "berjubah", terlihat bahwa
tanda lonjakan pada dasarnya tidak terdeteksi.
Jubah itu
bergantung pada fakta perbedaan warna cahaya bergerak pada kecepatan
yang berbeda melalui suatu media. Menggunakan perangkat yang mereka
sebut ‘time lens’, peneliti memisahkan tembakan laser dengan warna
tunggal ke dalam sebaran gelombang cahaya, kemudian memperlambat
setengah panjang gelombang saat kecepatan yang lain meningkat.
Ini
menciptakan celah waktu yang sangat singkat dan dapat ditutup lagi
sebelum balok mencapai detektor dengan membalik proses pelensaan,
memulihkan balok dengan panjang gelombang tunggal, yang tampaknya tidak
terganggu panjang gelombang.
Celah yang didapat oleh Fridman
sangat kecil, hanya 50 picodetik atau 50 trilyun detik per durasi.
Peneliti memberitahukan bahwa hal ini memungkinkan untuk memperpanjang
celah, tapi efek hamburan dan dispersi membatasi lingkup jubah temporal
selama beberapa nanodetik.
Sumber
http://teknologi.vivanews.com/news/read/278667-rahasia--jubah-gaib--harry-potter-terungkap