Nama belakang dari perdana menteri itu, ternyata lafalnya seperti istilah bahasa slang Arab yang artinya penis. Tentunya ini menjadi bahan tertawaan di negara-negara Arab.
Bila nama Jean-Marc Ayraul dilafalkan seperti halnya di Prancis, ternyata dianggap seperti halnya bahasa kasar yang biasa digunakan di Lebanon dan Palestina. Kondisi ini juga menyebabkan kebingungan pada media elektronik untuk melafalkan nama Ayrault saat siaran.
Media elektronik tengah memutuskan untuk melafalkan "ai-roh" sesuai dengan lafal Prancis, atau mereka akan melafalkan huruf "L" dan "T" dengan sesuai apa yang ditulis sebagaimana mestinya. Beberapa media di Arab pun memutuskan untuk melafalkan nama Ayrault sesuai dengan ejaan Prancis.
"Kami tidak bisa merubah nama, jadi kita harus belajar menerimanya. Kami harus profesional," ujar editor dari media Al Arabiya, seperti dikutip CNN, Jumat (18/5/2012).
Tetapi Al Arabiya menulis Ayrault dengan tulisan Arab demi memperjelas bahwa namanya bukanlah sebuah kata yang tidak pantas. Mereka mencoba seminim mungkin tidak menimbulkan kegelisahan di masyarakat.
Ikuti @beritaaneh