Ibu kota Jepang, Tokyo kembali mengambil alih gelar kota termahal bagi pendatang.
Status itu diraih saat krisis zona euro membuat banyak kota-kota Eropa menjadi lebih murah, bunyi laporan survei yang diterbitkan, Selasa (12/6).
Sementara, di sisi ujung terbawah, menurut survei yang dilakukan grup Mercer, kota pelabuhan Karachi, Pakistan, ditahbiskan sebagai kota paling tidak mahal. Biaya hidup di sana tiga kali lebih murah ketimbang di ibu kota Negeri Sakura itu.
Survei, yang dipublikasikan tiap tahun, membantu perusahaan-perusahaan untuk menghitung gaji dan kompensasi bagi para pekerja asing. Perbandingan dilakukan terhadap 200 item di 214 kota, dan menggunakan taraf hidup New York sebagai acuan.
Beberapa item yang diukur yakni biaya rumah, makanan dan transportasi. Gelar itu memaksa ibu kota Luanda, Angola yang melejit oleh minyak turun di peringkat dua, yang tahun lalu berada di puncak teratas dalam survei. Peringkat ketiga diduduki Osaka, menyusul kemudian ibu kota Rusia, Moskow, dan Jenewa di posis kelima.