Pemerintah Hongkong baru saja meluncurkan program pengendalian kelahiran monyet liar. Beberapa monyet tersebut dipasangi (implan) perangkat microchip untuk identifikasi.
Implan perangkat microchip tersebut, memungkinkan monyet itu untuk dapat terhubung dengan informasi yang berisi identifikasi personal, riwayat medis, serta data lainnya. Dengan penanaman microchip tersebut, petugas juga akan dipermudah untuk melacak keberadaan maupun mengetahui informasi mengenai hewan tersebut.
Dilansir Emirates247, Selasa (31/7/2012), pemerintah Hongkong memuji keberhasilan program pengendalian kelahiran monyet liar tersebut. Berkat program tersebut dan bantuan implan microchip, hewan primata itu mengalami jumlah penurunan populasi hingga 15 persen dalam waktu empat tahun.
Para pejabat mengatakan, sensus terakhir menunjukkan populasi monyet sebanyak 1.965 pada tahun lalu, berkurang dari 2.320 pada 2008. Penurunan jumlah populasi itu terjadi sejak diberlakukannya program pengendalian kelahiran monyet liar dengan menggunakan metode, termasuk vasektomi (operasi memandulkan pejantan dengan cara memotong saluran sperma).
Departemen konservasi di negara setempat mengatakan, sekira 70 persen monyet telah ditangani dibawah program "desexing" monyet. Pemerintah memutuskan untuk mengambil tindakan setelah menerima banyak keluhan dari laporan publik, seperti adanya perilaku monyet agresif yang mengejar pejalan kaki untuk meminta makanan.
Terlebih lagi, memberi makan monyet liar di kota China bagian selatan merupakan tindakan ilegal. Pelakunya bisa didenda sebesar USD1.300.
Sumber