Selasa, 04 September 2012

Tak Lama Lagi, Hanya Bersentuhan Kulit Dengan Pria Seorang Wanita Bisa Hamil

Tak sedikit laki-laki yang susah punya anak karena spermanya tidak cukup bagus untuk menghamili pasangannya. Untungnya teknologi terus berkembang dan tak lama lagi para lelaki hanya perlu menggunakan kulitnya untuk membuahi pasangan.

Tentu saja tidak cukup hanya dengan menyentuhkan kulit ke pasangannya saja, tetapi harus diproses dengan teknik tertentu yang sebenarnya tidak jauh beda dengan stem cell atau sel punca. Ya, stem cell yang berasal dari kulit diyakini bisa diubah menjadi sperma subur.

Stem cell dari bagian tubuh manapun sebenarnya bisa diubah menjadi sperma, namun masalah etika sering menjadi kendala. Kalau sembarangan ambil, stem cell dari tubuh perempuan sebenarnya juga bisa dibuat sperma namun itu berarti perempuan tersebut tidak butuh laki-laki untuk punya keturunan.

Dengan menggunakan stem cell dari kulit laki-laki, para ilmuwan meyakini masih ada gen laki-laki dalam sperma buatan yang dihasilkan. Artinya secara etis masih memenuhi syarat bahwa lahirnya sebuah keturunan berasal dari perkawinan antara laki-laki dan perempuan.

Apalagi hasil eksperimen di laboratorium menunjukkan, sperma buatan yang bisa membuahi sel telur hanya bisa dihasilkan oleh kulit laki-laki. Percobaan dengan sel kulit perempuan tidak membuahkan hasil sebagus yang didapat dari kulit laki-laki.

Harapan baru untuk menciptakan sperma buatan dari kulit tersebut tak lama lagi akan diwujudkan oleh para ilmuwan dari University of Pittsburgh di Amerika Serikat. Dalam penelitian terbaru, para ilmuwan ini berhasil memodifikasi sel kulit menjadi sel dengan sifat seperti stem cell embrionik.

"Ini adalah kerja yang sangat bagus, tidak perlu diragukan," kata Dr Allan Pacey, seorang ahli kesuburan dariSheffield University saat mengomentari hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Cell Reports tersebut, seperti dikutip dari Dailymail.

Sayangnya penelitian ini masih dalam tahap awal dan masih butuh beberapa tahun lagi untuk bisa diaplikasikan. Namun dalam jangka pendek, temuan ini bisa juga dimanfaatkan untuk menciptakan metode kontrasepsi baru yang bisa digunakan oleh laki-laki.

Detik.com