Minggu, 25 November 2012

4 Ketegasan Soekarno terhadap Amerika dan Israel


DARAH kembali tumpah di Gaza, Palestina. Warga tak berdosa tewas dirudal Israel. Hampir semua pemimpin dunia bungkam menghadapi arogansi Israel yang turut didukung Amerika Serikat. Dari Indonesia, belum keluar pernyataan keras terhadap Israel.

Hal ini amat jauh berbeda dengan presiden pertama RI Soekarno. Berpedoman dari azas persamaan dan keadilan, Soekarno dengan lantang menghadapi negara-negara imperialis. Israel dan Amerika pun dibikin ciut oleh gertakan sang presiden. Berikut adalah aksi tegas sang presiden pertama RI terhadap Israel dan Amerika.




Memaksa Eisenhower
Dwight Eisenhower, presiden Amerika dibuat terperangah oleh Soekarno yang notabenenya cuma pemimpin negara baru. Cerita berawal dari kunjungan Soekarno ke Amerika pada tahun 1960. Saat itu, Soekarno merasa tersinggung pasalnya tidak seperti layaknya pemimpin negara lain, kedatangan Soekarno tak dijemput dan disambut Presiden Eisenhower. Kemarahan Soekarno memuncak ketika dia merasa dibiarkan menunggu berjam-jam oleh Eisenhower di gedung putih.

"Aku bicara pada protokol apakah aku harus menunggu lebih lama lagi?, bila demikian aku akan pergi sekarang juga. lalu orang itu pucat dan memohon untuk menunggu sebentar. Dia pun lari ke dalam, keluarlah Eisenhower," jelas Soekarno dalam buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat yang ditulis Cindy Adams.



Para pejabat AS pun kebingungan. Mereka sibuk meminta maaf dan meminta Soekarno tinggal. Eisenhower pun segera keluar menemui Soekarno. Pada pertemuan berikutnya, Eisenhower menjadi lebih ramah.

Go to Hell with Your Aid
Berbeda dengan pemimpin negara lainnya, Soekarno juga pernah menolak mentah-mentah bantuan dari Amerika Serikat. Saat itu, Soekarno melihat ada niat terselubung Amerika yang waktu itu menginginkan diberangusnya paham komunis dari Asia.

Soekarno yang berjanji tak mau meminta-minta dari negara lain bahkan menilai Amerika 'riya' jika memberi bantuan. Sehingga menyebabkan negara penerima bantuan kehilangan muka. Menyikapi hal ini Soekarno langsung mengatakan, "Persetan dengan bantuanmu! lautan dollar tak akan dapat merebut hati kami" teriak Soekarno dalam buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat yang ditulis Cindy Adams.



Pidato anti imperialisme
Dukungan terhadap Palestina pernah ditunjukan Soekarno lewat pidato kenegaraannya. Saat itu Soekarno yang keluar dari PBB juga marah terhadap Israel dan beberapa negara lain yang dianggap merampas kemerdekaan negara lain. "Bagi kita Israel, Yaman Selatan dan Malaysia secara legal tidak ada! Mereka itu secara legal memang tidak ada," tegas Soekarno dalam pidato peringatan 10 tahun Konferensi Asia Afrika di Jakarta, 18 April 1965.

Soekarno pun bertekad untuk membantu baik tenaga dan persenjataan untuk membantu pembebasan negara-negara tersebut.



Menolak Israel di Asian Games 1962
Wujud lain dukungan Soekarno terhadap Palestina ditunjukannya dengan mengusir Israel dan Taiwan dari Asian Games tahun 1962 yang berlangsung di Jakarta. Alhasil, akibat keberanian Soekarno, Komite Olimpiade Internasional mengeluarkan Indonesia sebagai peserta di Olimpiade Tokyo.

Soekarno kemudian menjadi penggagas dibentuknya GANEFO (Games of the New Emerging Forces), pesta perhelatan olahraga bersama negara-negara berhaluan kiri lainnya. Namun pesta olahraga ini hanya berlangsung sekali akibat persoalan politik yang mengelilinginya.

Merdeka.com