Pemilik penangkaran buaya Rakwena yang berada di Provinsi Limpopo terpaksa membuka pintu kandang buaya setelah tempat itu dihantam oleh badai besar. Sampai saat ini baru ada sekitar 2.000 buaya yang berhasil ditangkap dan dikembalikan ke kandangnya.
Banyaknya jumlah buaya yang harus ditangkap membuat pihak kepolisian Afsel meminta ahli satwa liar di negara itu untuk membantu proses penangkapan. Pemburuan tersebut juga dikabarkan dibantu oleh warga setempat.
Media lokal di Afsel mengabarkan para warga memburu buaya pada malam hari. Buaya yang berhasil mereka tangkap kemudian ditangkap dan dibawa kembali ke tempat penangkaran Rakwena.
“Sebelumnya hanya ada sedikit buaya yang tinggal di dekat sini. Namun sekarang jumlahnya meningkat drastis,” ujar salaha satu petugas penangkaran, Zane Langman, seperti dikutip Sky News.
“Saat saya sedang berkeliling dangan kapal boat saya, saya menemukan seorang warga yang sedang dikelilingi oleh sekumpulan buaya.” Tambah Langman.
Badai besar yang terjadi di Provinsi Limpopo menyebabkan wilayah tersebut tergenang oleh banjir. Badai dilaporkan menyebabkan 10 warga tewas dan banyak lainnya kehilangan tempat tinggal. Peristiwa lepasnya ribuan buaya di Limpopo sendiri disebutkan belum menimbulkan korban.
Sumber
Okezone.com
Ikuti @beritaaneh