Untuk memenuhi "kebutuhan" bermain game online, pasangan muda Li Lin dan Li Juan, asal Dongguan,
China, tega menjual tiga anak mereka.Menurut surat kabar Sanxiang City News, pasangan ini bertemu pada 2007 di sebuah warung internet. Rupanya minat yang sama pada game online menyatukan mereka.
Setahun kemudian, pada 2008, anak pertama mereka lahir. Demi game online juga mereka tega meninggalkan bayi laki-laki itu untuk ke warnet.
Ide menjual anak itu tercetus setelah kelahiran anak kedua mereka pada 2009. Bayi perempuan itu dijual dengan harga 500 dollar AS (sekitar Rp 4,2 juta).
Setelah uang itu habis, giliran anak sulung yang dijual. Karena anak laki-laki, harga jualnya lebih mahal, sekitar 4.600 dollar AS (Rp 39 juta).
Anak ketiga mereka juga menjadi korban agar bisa bermain game online. Bayi lelaki itu ditawarkan seharga sama dengan kakaknya, Rp 42 juta.
Praktik ini berhenti setelah ibu si ayah muda itu mengetahuinya. Sang ibu langsung melaporkannya ke pihak berwajib. Kepada polisi, pasangan yang berusia di bawah 21 tahun itu berdalih tidak mengetahui bahwa yang mereka lakukan melanggar hukum.
Sumber
http://tekno.kompas.com/read/2011/07/27/10382823/Demi.Game.Online.3.Anak.Dijual