Bagaimana suasana kompetisi antarahli fisika? Apakah
sangat hening atau tetap penuh diskusi layaknya kompetisi pada umumnya?
Penasaran? Para ahli fisika dari berbagai belahan dunia ini akan beradu
kemampuan dalam kompestisi fisika tingkat dunia pertama, yaitu World
Physics Olympiad (Wopho).
Babak final ajang perdana besutan Surya
Institute ini akan digelar pada 28 Desember 2011 hingga 3 Januari 2012
di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sekira 130 peserta yang lolos ke
babak ini terdiri dari 15 negara di antaranya, Turki, China, Slovakia,
Jerman, Brazil, dan Indonesia.
Untuk sampai ke babak final bukan
merupakan langkah mudah bagi para peserta. Mereka harus melalui tiga
tahapan, yakni babak penyisihan, diskusi, dan final. Babak penyisihan
berdurasi enam bulan, mulai Januari-Desember 2011 dengan kriteria
peserta terbuka untuk umum. Soal diberikan melalui laman www.wopho.org
dan para peserta dapat mencari jawaban soal tersebut melalui jurnal,
buku, maupun artikel di internet. Peserta terbaik yang dapat mengerjakan
78 persen soal akan maju ke babak selanjutnya.
Kemudian, para
peserta terpilih dapat mendiskusikan soal-soal pada babak penyisihan
atau soal lainnya. Calon fisikawan masa depan yang paling aktif akan
mendapatkan hadiah pada tahapan diskusi tersebut. Durasi tahapan ini
juga cukup panjang, yakni enam bulan, mulai dari Juli-Desember 2011.
Untuk
final, para peserta yang lolos dari babak penyisihan masih harus
bersaing dengan para peraih medali emas dalam Asian Physics Olympiad dan
International Physics Olympiad, serta mahasiswa dari universitas top di
dunia seperti MIT, Harvard, Caltech, dan sebagainya. Demikian seperti
dikutip dari keterangan tertulis Surya Institute kepada okezi
Lomba
ini memiliki keunikan. Salah satunya, soal untuk Wopho yang terdiri
dari lima soal dengan komposisi tiga soal teori dan dua eksperimen tidak
dibuat oleh tuan rumah layaknya kompetisi internasional pada umumnya.
Soal-soal kompetisi ini justru dibuat melalui lomba yang diikuti
profesor, mahasiswa S-1 dan S-3, hingga pelajar SMA.
Melalui
kegiatan ini, para peserta dapat menjajal kemampuan mereka dengan
generasi muda terbaik dunia tanpa perlu dibatasi oleh sistem demokrasi
negara masing-masing. Selain itu, mereka juga tidak dibatasi oleh
peraturan yang membatasi jumlah peserta seperti kompetisi pada umumnya
Sumber
http://kampus.okezone.com/read/2011/12/23/373/546423/130-ahli-fisika-se-dunia-adu-pintar-di-ntb