Kota Palembang menorehkan lagi prestasi tingkat dunia dengan menyabet predikat sebagai kota terbersih yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan se-Asia Tenggara dalam ajang ASEAN Environmentally Sustainable City Award. Penghargaan diterima langsung Walikota Palembang, Eddy Santana Putra di Pnompenh, Kamboja, Senin (5/3/2012).
Dalam rilis yang diterima okezone, Walikota Palembang, Eddy Santana Putra menyebutkan, Piala ASEAN Environmentally Sustainable City Award merupakan salah satu penghargaan yang diadakan sebagai salah satu cara meningkatkan lingkungan hidup di kawasan negara-negara ASEAN. Dan kebersihan termasuk satu dari 13 kriteria tujuan wisata yang disusun oleh World Economic Forum, salah satu lembaga dunia bergengsi yang didirikan pada tahun 1971.
"Beberapa tahun belakang, Palembang dicap sebagai salah satu kota paling kotor, khususnya di area Pasar Tradisional 16 Ilir dan wilayah Jembatan Ampera tapi sekarang dapat dilihat kedua wilayah tersebut telah disulap menjadi sebuah ruang terbuka dengan taman-taman kota yang cukup meneduhkan di tengah terik matahari, Benteng Kuto Besak (BKB) yang dahulu terkenal kotor dan rawan kini justru menjadi tempat favorit untuk berbagai konser dan pameran besar," lanjut Eddy.
Tim penilai dari ASEAN Working Group on Environmentally Sustainable Cities (AWGESC), dikatakan Eddy sangat terkesan akan bersihnya lingkungan kota Palembang, kebersihan ini tentu saja bukan berdasarkan yang tampak di mata saja tetapi panitia dari AWGESC juga mencari tahu konsep Palembang membersihkan lingkungan kotanya.
"Dipilihnya Palembang oleh pemerintah Indonesia telah disiapkan sejak tahun 2006 lalu. Mulanya dipilih 18 kota besar dan berpotensi besar untuk diajukan ke panitia antara lain Kota Denpasar, Medan dan Pekanbaru namun di tahun 2007 ketiga kota tersebut pamornya menurun saat penilaian Adipura. Di saat itulah Kota Palembang justru muncul dan mulai diperhitungkan, selain menerima Piala Adipura dua kali berturut-turut," ucapnya.
Sumber