Rabu, 26 September 2012

Ada Serangan 'Lebah Zombie' di Washington

 Ilustrasi

SEATTLE (AP) — Infeksi ini terdengar menyeramkan, "Lebah zombie" memiliki parasit yang menyebabkan mereka terbang pada malam hari dan tersendat berputar-putar sampai mati.

Para pakar melihat bahwa kondisi ini sudah masuk ke negara bagian Washington.

"Saya bercanda dengan anak-anak saya bahwa kiamat zombie sudah mulai di rumah kami," kata Mark Hohn, seorang peternak lebah yang menemukan infeksi pada serangga tersebut di rumahnya di suburban Seattle.

Hohn kembali dari liburan beberapa minggu lalu dan melihat bahwa lebah-lebahnya antara mati atau terbang dengan pola tersendat dan kemudian jatuh mati di lantai.

Ia ingat pernah membaca soal lebah zombie, maka ia mengumpulkan beberapa lebah mati tersebut dan menyimpannya di tas plastik. Sekitar seminggu kemudian, ia menemukan bukti bahwa lebah-lebahnya memang terinfeksi oleh pupa dari nyamuk parasitik.

"Saya merasa penasaran," kata Hohn.

Seattle Times melaporkan bahwa lebah-lebah zombie ini pertama muncul di negara bagian Washington.

Ahli biologi San Francisco State University John Hafernik mengatakan bahwa lebah zombie ini pertama ditemukan di California pada 2008.

Hafernik kini menggunakan situs untuk merekrut ilmuwan amatir seperti Hohn untuk mencatat penyebaran infeksi lebah zombie ini di seluruh negara. Pengamat juga menemukan lebah zombie di Oregon dan South Dakota.

Infeksi ini adalah ancaman terhadap lebah yang dibutuhkan untuk menyebar benih tanaman. Sarang-sarang lebah dalam beberapa tahun terakhir terkena penyakit misterius yang diberi nama gangguan kehancuran koloni. Lebah jantan dewasa di koloni-koloni tiba-tiba saja mati.

Siklus hidup lalat yang menginfeksi lebah zombie itu mengingatkan pada film "Alien". Lalat betina dewasa mendarat di punggung seekor lebah kemudian menyuntikkan telur ke perut lebah. Telur-telur itu kemudian menetas menjadi belatung.

"Pada dasarnya mereka memakan bagian dalam perut lebah," kata Hafernik.

Setelah memakan lebah, belatung itu kemudian menjadi pupa, membentuk cangkang luar yang lebih keras dan berbentuk seperti beras cokelat yang gemuk. Itulah yang ditemukan Hohn dalam tas plastik dengan lebah-lebah mati. Nyamuk dewasa kemudian muncul 3-4 minggu kemudian.

Tidak ada bukti bahwa lalat parasit tersebut adalah penyebab terbesar penurunan jumlah lebah, namun tampaknya wabah tersebut menyasar hewan baru, kata Steve Sheppard, ketua departemen entomologi di Washington State University.

"Sepertinya fenomena ini terjadi lebih sering dari yang kita kira," kata dia.

Itulah yang diharapkan Hafernik lewat situsnya, zombeewatch.org. Situs ini menawarkan instruksi sederhana untuk mengumpulkan lebah-lebah yang diduga terserang parasit dan melaporkan hasilnya.

Ketika semakin banyak orang yang melaporkan hasilnya, maka angka kejadiannya mungkin akan bertambah, kata Hohn.

"Saya cukup yakin bahwa bukan saya satu-satunya di negara bagian Washington yang mengalaminya," kata dia.

Sumber
Yahoo.com