Aksi baku tembak antara tim Buru Sergap (Buser), Densus 88 anti teror dan terduga teroris di sepanjang Jalan Veteran no 251,Tipes, Solo, Jawa Tengah mejadi tontonan warga.
Layaknya adegan dalam film action, banyak warga yang mengaku melihat dari dekat baku tembak yang berlangsung dramastis tersebut.
Salah seorang saksi mata, Joko, menuturkan saat kejadian ia berada di warung soto yang letaknya tepat di tempat kejadian perkara. Tak lama pelaku yang diduga melakukan aksi penembakan di bebgerapa pos polisi datang berboncengan menggunakan motor dari arah timur sekira pukul 21.00 WIB.
Semula keduanya sempat hendak berhenti di kios sate ayam, kemungkinan untuk mencari makan. Namun, karena kios sate ayam tutup, keduanya lalu menuju ke arah barat ke kios soto yang berjarak sekira 100 meter dari lokasi kios sate ayam.
"Keduannya masuk dan memesan soto. Sedang asik-asiknya makan, tiba-tiba, salah satunya keluar dan melepaskan tembakan kearah mobil. Barangkali dua orang itu merasa diikuti," kata Joko kepada Okezone, dilokasi kejadian, Sabtu (1/9/2012) dini hari.
Selanjutnya, kata dia, orang yang berada didalam mobil keluar dan membalas tembakan tersebut. Orang-orang dari mobil itu lalu mengepung dan memberondongkan tembakan ke arah pelaku yang akhirnya tewas. Sedangkan pelaku lainnya yang hanya berdiam diri langsung diamankan dan dimasukkan ke dalam mobil dengan sepeda motor mereka.
Seorang saksi lainnya, Iwan, mengaku melihat kejadian penyergapan dari jarak dekat karena dia sedang berada di warung angkringan tak jauh dari lokasi penyergapan. Ia pun melihat, pelaku yang sudah terkepung diberondong tembakan oleh aparat berpakaian preman. Pelaku pun tewas seketika dengan luka parah di bagian kepala. Bahkan, hingga saat ini ceceran darah masih terlihat di lokasi kejadian.
Sedangkan seorang saksi lainnya yang tidak bersedia disebut namanya mengatakan melihat ketika seorang anggota polisi yang terhuyung-huyung karena mengalami luka tembak. Polisi yang terluka itu diduga Bripda Suherman yang akhirnya meninggal di RS Brayat Minulyo, Solo, akibat luka tembak di bagian perut.
Hingga saat ini tidak ada satupun penjelasan resmi dari pihak Kepolisian. Hanya saja, informasi yang beredar, kedua terduga teroris ini berinisial F dan B merupakan jaringan teroris yang dendam terhadap polisi. F sendiri merupakan pelaku yang tewas, dan memiliki kemampuan tempur hebat, ia diduga pernah berkecimpung di daerah konflik.