Brazil menjadi negara pertama perempuan dengan penjaja keperawanan terbanyak. Angka ini didapat memang secara acak, berdasarkan tiga kasus muncul di permukaan. Miss Spring, Catarina Migliorini, dan terakhir Rebecca Bernardo, menjadi tiga gadis asal Negeri Samba melelang keperawanannya.
Mereka beralasan uang itu akan digunakan untuk kepentingan sosial. Ada yang ingin membebaskan utang keluarganya, menyediakan rumah untuk orang miskin hingga mengobati ibunya.
Dua hari lalu sejagat dikejutkan dengan aksi menjual keperawanan Rebbeca asal Kota Sapeacu, Negara Bagian Bahia, Brazil, bahkan membuat rekaman dan diunggah ke situs berbagi video Youtube seperti dilansir surat kabar the Huffington Post (3/1).
Sebenarnya sudah dua bulan lalu video itu ada di Youtube, namun baru tercium media. Sebelumnya tayangan itu hanya dilihat 14 ribu kali, kini jumlahnya mendekati sejuta kali. Bahkan penawar tertinggi sebelumnya hanya Rp 337 juta, kini meningkat menjadi setengah miliar.
Rebecca menawarkan keperawanannya untuk mengobati sang ibu yang tengah menderita stroke. Dia bukan satu-satunya melelang selaput dara demi membantu keluarga, sebelumnya ada perempuan bernama samaran Miss Spring asal Brazil menetap di Hungaria.
Dia sudah putus asa dengan hidupnya tidak kunjung membaik. Miss Spring tidak mampu melanjutkan sekolahnya dan tidak pula mendapat pekerjaan. Sebab itu akhirnya dia menjual keperawanannya lewat situs jualan elektronik eBay.
Keperawanan Miss Spring menarik minta banyak lelaki dan pria asal Inggris akhirnya menang dengan menawar paling tinggi yakni Rp 3 miliar. Selain untuk kebutuhan hidupnya, dia melakukan itu untuk membayar hutang-hutang keluarganya yang terlalu banyak. Keluarga saya mempunyai utang dan kami tidak bisa membayarnya. Kita hampir kehilangan rumah dan tidur di jalan. Saya ingin membayar semua itu dan akhirnya muncul ide itu," ucapnya seperti dilansir surat kabar asal Inggris, Metro, tiga tahun lalu.
Nama Catarina mungkin lebih kesohor ketimbang keduanya. Alasan gadis ini melelang keperawanan jauh lebih tidak masuk akal yakni membantu sepertiga rakyat miskin di Brazil Selatan untuk mempunyai rumah. Uang hasil lelang itu akan disumbangkan seluruhnya untuk membangun permukiman penduduk tidak mampu.
Harga selaput dara Catarina pun lebih mahal dari Miss Spring yakni Rp 7,5 miliar. Pemenang lelang seorang warga Jepang bernama Natsu. Dari kenekatannya menjual harga dirinya di Internet gadis itu sudah meneken kontrak bermain film dokumenter bercerita soal mereka yang memburu keperawanan. Sutradara film itu bernama Justin Sisely bakal merekam emosi Catarina sebelum dan sesudah bercinta untuk pertama kalinya.
Keperawanan ketiga perempuan Brasil ini menjadi tolok ukur melemahnya tradisi menjaga kehormatan dan harta berharga bagi kaum hawa itu. Bukan hanya mereka yang terbuka menawarkan diri lewat media elektronik, banyak pelaku penjual keperawanan di Brasil Selatan secara diam-diam dan tersembunyi. Bahkan motifnya lebih di luar nalar, yakni mendapatkan narkotika secara gratis, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail