Rabu, 26 Juni 2013

Bapak Ini Rela Jual Ginjal Di Bundaran HI Untuk Menebus Ijazah Anak


Sugiyanto (45) nekat menjajakan ginjalnya di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Rabu (26/6/2013). Uang hasil penjualan organ tubuhnya itu rencananya digunakan untuk menebus ijazah SMP dan SMA anaknya, Sarah Melanda Ayu (19), yang ditahan pihak pesantren.

"Kenekatan saya menjual ginjal karena saya lelah mencari jalan keluar untuk menebus ijazah anak saya yang ditahan pihak Pesantren al Ashiriyah di Desa Waru, Parung, Bogor, Jawa Barat," katanya, didampingi sang anak.

Saat ini, Sugiyanto membutuhkan uang sebesar Rp17 juta untuk mengambil ijazah anaknya. Dia menyayangkan pihak sekolah yang menahan ijazah SMP dan SMA anaknya.

"Saya disuruh bayar uang sebesar Rp17 juta yang di antaranya penebusan ijazah SMP Rp7 juta dan SMA Rp10 juta, serta biaya per hari kehidupan anak saya di pesantren sebesar Rp20 ribu selama tujuh tahun," bebernya.


Dia menjelaskan, sebenarnya biaya-biaya tersebut ketika anaknya yang masuk bermula dari SMP pada 2005 dalam perjanjian tidak ada dipungut biaya sama sekali. Namun saat salah satu pemimpin pesantren itu ada yang meninggal pada 2010, peraturan di pesantren pun berubah drastis.

"Karena peraturan pesantren sudah berubah secara drastis sejak pemimpin pesantren meninggal dan diteruskan oleh istrinya," ungkapnya.

Sugiyanto tinggal di daerah Jalan Kebon Dua Ratus, Tegal Alur, RT 07 RW 02, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat. Setiap hari dia mencari nafkah sebagai tukang jahit keliling.

Sebelumnya, Sugiyanto juga sudah mendatangi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, serta Komnas HAM, namun usahanya tersebut sia-sia. "Mereka tutup mata atas kejadian anak saya," tukasnya.

Bila anda ingin membantu bisa menghubungi Suugiyanto di nomor telepon 081212086684.

Sumber
Okezone
Gambar :
Okezone & Kompas