Senin, 10 Juni 2013

Masih SMP Cewek Ini Sudah Jadi Mucikari Di Surabaya


Layaknya mucikari-mucikari kelas kakap, NA (15), siswi SMP swasta di kawasan Jalan Gubeng, Surabaya, Jawa Timur, kerap meng-iming-imingi barang mewah kepada para calon korbannya. Dia juga sering mengajak teman-teman sekelasnya nongkrong di kafe-kafe dan mal-mal yang ada di Kota Pahlawan.

Dalam penyelidikan polisi, NA kerap nongkrong bersama rekan-rekan sekelasnya di salah satu resto cepat saji di Jalan Basuki Rahmat, Surabaya. Di tempat ini, NA mentraktir teman-temannya untuk makan.

"Dari pengakuannya, dia sering nongkrong juga di Tunjungan Plaza (TP) Surabaya, tak jarang dia juga mengajak bertemu pelanggannya di resto yang ada di kawasan Basra (Basuki Rahmat)," ujar Kasubnit VC Unit Jatanum Satreskrim Polrestabes Surabaya, Iptu Teguh Setiawan, di Surabaya, Senin (10/6).

Sementara seorang penyidik mengatakan, barang-barang mewah yang kerap dipamerkan ke teman-teman sekelasnya adalah BlackBerry.

"Dia (pelaku) sering berganti-ganti handphone. Sehingga teman-temannya sering bertanya: kok kamu sering ganti-ganti BB sih. Apalagi, dia juga sering mentraktir makan teman-temannya," kata si penyidik.

Dari sering mengajak teman sekelasnya ini, kata penyidik lagi, teman yang lain juga mengajak temannya yang lain dari sekolah lain.

"Rata-rata mereka semua sudah pernah melakukan (hubungan suami istri), sehingga saat ditawari pelaku untuk mencari duit dengan mudah, mereka mau saja. Menurut korban-korbannya, toh mereka juga sudah tidak perawan," beber dia.

"Kalau masalah ekonomi, saya rasa tidak ya. Wong mereka itu loh ngaku, uang hasilnya buat senang-senang saja. Bukan untuk mencukupi kebutuhan pokok mereka. Dan bisa jadi, perilaku ini karena lingkungan, wong orangtuanya juga tenang-tenang saja saat dikabari anaknya ditangkap," kata Kasubbag Humas Kompol Suparti menganalisa hasil penyelidikan sementara penyidik.

Diberitakan sebelumnya, hari ini (10/6), pelaku mucikari siswi SMP kembali menjalani pemeriksaan setelah dipulangkan ke orangtuanya oleh petugas. Tersangka menjalani wajib lapor sekaligus menjalani pemeriksaan lanjutan. Mereka datang ke Mapolrestabes Surabaya sekitar pukul 13.30 WIB dengan diantar orangtuanya.

Sumber
Merdeka