Senin, 08 Juli 2013

Kucing Ini Jadi Calon Walikota Di Mexico

Ini bukan lelucon. Morris, seekor kucing, benar-benar dijagokan jadi walikota Jalapa, sebuah kota di negara bagian Veracruz, Meksiko. Pengusungnya adalah warga situs jejaring sosial Meksiko yang kecewa dengan panggung politik negeri itu.

"Morris telah menjadi ekspresi betapa muaknya orang-orang dengan semua pihak dan sistem politik yang tidak mewakili rakyat," kata Sergio Chamorro. Pemilik kucing berbulu hitam-putih inilah yang memulai slogan kampanye, "Lelah dengan pemungutan suara untuk memilih tikus? Pilihlah kucing!"


Halaman Facebook untuk Candigato (gato berarti kucing dalam bahasa Spanyol) sekarang memiliki lebih dari 130 ribu penyuka (like), jauh di atas para kandidat yang sudah mendaftarkan diri dalam pemilu Jalapa. Bahkan, pendukungnya di situs itu lebih banyak dari pendukung Gubernur Veracruz saat ini. Meksiko akan mengadakan pemilihan lokal di setengah dari negara pada tanggal 7 Juli.

Halaman Facebook Morris dan website dipenuhi dengan karya seni, video, dan slogan yang dikirimkan oleh pendukung dari seluruh Meksiko. Akun Twitter atas namanya, di luar kendali Chamorro, juga menggalang kampanye untuk mendukungnya.

Popularitas Morris kini melebihi para kandidat lainnya. Sebut nama Morris di Meksiko, seluruh warga akan mengenalnya.

"Kini Morris bukan lagi milik kami. Dia milik para penggemarnya," kata Chamorro, menambahkan bahwa ia bahkan menerima pesan dari para pendukung Morris yang memiliki rencana untuk memastikan namanya ada dalam daftar kandidat calon walikota.

Morris juga telah mengilhami sejumlah kandidat hewan lain di kota-kota lain Meksiko termasuk keledai di Ciudad Juarez, anjing di Oaxaca dan ayam di Tepic. Namun, tak ada yang menyaingi Morris dalam hal membuat pejabat pemerintah Meksiko ketar-ketir.

Pimpinan Lembaga Pemilihan Umum Veracruz, yang menyelenggarakan pemilu di negara bagian itu, mendesak anggota masyarakat tidak menyia-nyiakan hak pilih mereka dengan memilih Morris. "Sangat penting untuk memilih calon yang terdaftar," kata Carolina Viveros. "Bukan binatang."

Sumber
Tempo