Lamanya durasi puasa dikarenakan bulan Ramadhan bertepatan dengan musim panas. Pada musim ini, sulit menebak kemunculan matahari.
Efek dari hal itu, Muslim Swedia yang berpuasa melaksanakan waktu berbuka dan sahur yang berbeda tiga jam saja. Mereka berbuka pada pukul 11.50 waktu setempat, lalu tarawih pada pukul 11.28 dan sahur pada pukul 02.37.
Fatma Bora dan Tulay Imdat, warga Muslim yang telah menetap di Lulea selama 10 tahun mengaku tidak sulit menjalani puasa karena cuaca dingin. "Kamu bisa shalat tepat waktu, hanya saja memang jarak berbuka dan sahur sangat pendek. Bagi kami, ini merupakan anugerah," kata dia seperti dikutip Anadolu News Agency, Jumat (12/7).
Sebagian besar Muslim Lulea merupakan Imigran. Mereka berasal dari Turki, Afghanistan, Pakistan, Iran, Irak, Suriah dan Tunisia.
Sumber
Republika
Ikuti @beritaaneh