Ketua Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan TNI-Polri (FKPPI) di Kota Dumai Amris, Selasa, mengatakan, ucapan yang dilontarkan Broderick Chin itu sangat melukai hati masyarakat yang sedang bersukacita merayakan hari kemerdekaan RI ke 68.
Sejumlah aliansi masyarakat dan himpunan mahasiswa telah menggelar aksi protes dan mengecam pernyataan Broderick Chin, pimpinan PT Kreasijaya Adhikarya yang membandingkan bendera merah putih dengan kolor (celana dalam-red) miliknya.
Perilaku bos yang berkebangsaan Malaysia ini, menurutnya tidak bisa dimaafkan dan harus diproses sebagaimana mestinya dengan tegas.
"Ucapan pimpinan perusahaan ini sangat melukai hati bangsa kita, dan jika benar, kami minta dia dipecat dan tidak boleh berada di Dumai," kata Amris tegas seperti dikutip dari Antara, Senin (20/8).
Aksi protes juga akan dilakukan puluhan mahasiswa gabungan Dumai atas nama Aliansi Rakyat Indonesia Merdeka dengan ber-longmarch menuju areal PT Pelindo dimana PT Kreasijaya Adhikarya beroperasi di lingkungan tersebut.
Teguh, mahasiswa Dumai mengatakan, penghinaan atas bendera merah putih tidak bisa ditoleransi dan mesti diusir dari NKRI. Mahasiswa menuntut Broderick Chin diadili atas pelecehan dan penghinaan kemerdekaan Indonesia dan non aktifkan perusahaan tersebut di Dumai dengan mencabut izin operasinya.
"Dia telah menginjak harga diri bangsa ini dan kita tidak boleh berdiam diri, harus bertindak dan mengusir dia dan perusahaannya di negara Indonesia. Kita menuntut dia diadili seberat-beratnya atas penghinaan kemerdekaan bangsa Indonesia," sebut Teguh. Abdul Razak.
Sumber
Merdeka
Ikuti @beritaaneh