Kepiawaian Hermansyah sebagai penjaga gawang membuat namanya tak tergantikan menghuni bawah mistar gawang Tim Nasional Indonesia di era 1980-an dan 1990-an. Dia juga menjadi kiper di beberapa tim besar di Indonesia pada masa keemasannya. Kehebatannya sebagai kiper membuat namanya melambung dan jadi salah satu legenda hidup sepak bola Indonesia.
Namun kiper yang familiar dengan wajah oriental ini harus bersiap-siap menerima malu karena ulahnya sendiri yang kelewat batas. Sore kemarin (19/8), Hermansyah tiba-tiba mempertontonkan (maaf) kemaluannya di tengah-tengah Stadion Jatidiri Semarang, seusai laga antara PSIS melawan PS Bangka. Saat ini, Hermansyah adalah pelatih kiper PS Bangka.
Peristiwa yang tak lazim ini terjadi setelah laga usai. Hermansyah berusaha merangsek ke wasit yang keluar lapangan hendak masuk kamar ganti. Hermansyah serta ofisial PS Bangka lain memang sangat tidak puas dengan kepemimpinan wasit Sapari dari Bandung yang dianggap sering merugikan timnya selama laga babak 12 Besar Divisi Utama PT Liga Indonesia ini berlangsung. Namun Hermansyah-lah yang tampak paling emosional.
Eks kiper Bandung Raya ini juga nyaris baku pukul dengan seorang panitia pelaksana pertandingan (panpel) PSIS yang mencoba menghadang Hermansyah ketika hendak mendekati wasit Sapari. Nah, saat Hermansyah sudah berhasil dilerai oleh panpel lain ke tengah lapangan, tiba-tiba dia memelorotkan celana kolornya dan mempertontonkan kemaluannya.
Tidak jelas, kepada siapa dia mempertontonkan alat vitalnya itu. Padahal, saat itu ribuan penonton masih memenuhi Stadion Jatidiri dan belum beranjak pulang karena situasi ricuh.
Ketika dikonfirmasi kemarin, Hermansyah mengaku kecewa dengan kinerja wasit serta petugas keamanan panpel dan penonton yang terus menghujani bench PS Bangka dengan lemparan-lemparan botol air mineral. "Kami kecewa dengan kinerja wasit dan juga penonton, kita disuguhi hal yang tidak benar. Harusnya mereka kasihan juga dong dengan PSIS kalau suatu saat mereka main di luar kandang," beber Hermansyah.
Sumber
Ikuti @beritaaneh