Senin, 29 September 2014

Justin Bieber Akhirnya Dilepas ke Hutan

Setelah dirawat di Balai Kesehatan Hewan dan Ikan (BKHI) Ragunan, Jakarta Selatan, delapan monyet hasil razia topeng monyet akhirnya dikembalikan ke habitatnya. Mereka dilepas di Hutan Cikepuh, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (24/9).

Pelepasan secara simbolis dilakukan anggota Jakarta Animal Aid Network (JAAN) dan disaksikan Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan DKI Jakarta Darjamuni. Monyet-monyet tersebut kemudian diserahkan kepada perwakilan dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat.


Anggota JAAN tampak mengambil monyet-monyet dari dalam kandang 7x4 meter. Kemudian, mereka dipindahkan ke kandang kecil yang terbuat dari kayu yang tertulis nama masing-masing. Monyet-monyet itu diberi nama artis dan musisi beken. Yakni, Justin Bieber, Andy Lau, Elton John, Michael Jackson, Lionel Richie, Pink, Adele, dan Rambo. Nama-nama tersebut adalah pilihan anggota JAAN.


Darjamuni menyatakan, pelepasan delapan monyet itu merupakan kelanjutan dari program Pemprov DKI yang menginginkan Jakarta bebas topeng monyet. Dari beberapa kali razia, petugas gabungan berhasil mengamankan sekitar 87 ekor monyet. Selanjutnya, monyet-monyet tersebut ditampung di BKHI, Ragunan, Jakarta Selatan. Berdasar hasil pemeriksaan, 13 monyet terpaksa mendapat tindakan euthanasia atau suntik mati. Sebab, mereka diketahui mengidap penyakit TBC dan hepatitis.

’’Daripada penyakit itu menular ke monyet lain, mending 13 monyet tersebut disuntik mati,’’ ungkap Ketua JAAN Benvika. Selain itu, sembilan ekor monyet mati secara alami dan dua ekor lahir. Dengan begitu, total ada 67 ekor monyet yang diawasi JAAN dan BKH. Mereka akan dilepas ke alam terbuka secara bertahap. ’’Tahap pertama delapan ekor, tahap kedua 18 ekor,’’ terang Darjamuni.

Menurut dia, butuh waktu yang cukup lama sebelum satwa itu bisa dilepas ke alam bebas. Sebab, monyet-monyet tersebut butuh pelatihan khusus agar bisa mandiri di habitat aslinya. Karena itu, saat berada di Cikepuh, mereka tidak langsung dilepaskan ke hutan. Mereka akan menjalani proses adaptasi selama seminggu dengan cara dikandangkan. Tujuannya, mereka mampu beradaptasi dengan lingkungan dan cuaca.

Benvika menambahkan, pihaknya sempat mengalami kesulitan saat melatih monyet-monyet itu. Banyak monyet yang masih manja dan ingin diladeni. Bahkan, ada monyet jinak yang tidak mau lepas dari pelukan terapis. ’’Ini kan pengembalian dari yang jinak menjadi tidak jinak. Itulah tingkat kesusahan kami,’’ jelasnya.

Sumber
Jawa Pos