Jumat, 12 Desember 2014

Orang Ini Jadi Pengemis Untuk Bayar Cicilan Mobil & Motor

Tertangkapnya oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kota Serang di Perempatan Ciceri, Kota Serang, Selasa (9/12), menyibak tabir di balik praktik mengemis. Hanya dengan meminta belas kasihan dari masyarakat, Amat bisa mengantongi juta rupiah sebulan. Dari uang hasil mengemis itu, pria lanjut Amat mampu membayar cicilan mobil dan satu unit motor berkapasitas 150cc.

“Sudah belasan tahun saya ngemis di Cilegon dan Serang. Alhamdulillah saya punya kreditan mobil pick up dan motor yang mesinnya gede itu (Yamaha Satria F-red),” ungkap Amat saat ditemui di Kantor Satpol-PP Kota Serang.

Amat mengaku kredit mobil selama tiga tahun ke depan, dengan uang muka sebesar Rp15 juta dan dengan angsuran perbulan mencapai Rp3 juta. Selain itu, ia ampu mengredit motor dengan uang muka Rp4 juta dan angsuran perbulan Rp900.000 untuk 2,5 tahun. “Beban angsuran perbulannya saya mencapai Rp4 juta,” ungkapnya.

Hebatnya, Amat belum pernah sekalipun menunggak cicilan, meski ia hanya berprofesi menjadi seorang pengemis. Betapa tidak, bapak yang memilik tujuh anak ini mengaku penghasilannya dari meminta belas kasih orang mencapai Rp100 ribu hingga Rp150 ribu perhari.Bahkan bila sedang beruntung Amat mampu meraup Rp200 dalam satu hari.

Tak ayal, dengan penghasilan tersebut kewajiban membayar cicilan mobil dan motor senilai hampir Rp4 juta dan sewa kost mencapai Rp150 ribu perbulan, tak membuatnya pusing saat akhir bulan.

Pria yang mengaku berasal dari Desa Sukaraja, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak ini, selain memiliki kendaraan, ia juga memiliki lio atau tempat pembuatan batu bata di kampungnya. Namun karena penghasilannya hanya cukup digunakan untuk makan sehari-hari, saat ini lio itu dikelola oleh anaknya. “Saya memiliki 7 orang anak, mobil dan motor dipakai anak yang tinggal di Tangerang, sekarang saya tinggal di kontrakan di daerah Ciwaktu, Kota Serang,” kata Amat.

Kepala Satpol-PP Kota Serang, Achmad Mujimi mengatakan, pihaknya menggelar razia rutin di sekitar wilayah kota menjelang akhir tahun. Selain anak jalanan (anjal) dan pengemis, pihaknya juga melakukan razia kafe dan warung jamu untuk mencegah adanya penjualan miras oplosan. “Tadi kita telah menjaring delapan anjal dan gepeng di sekitar Perempatan Ciceri,” kata Mujimi. (haryono)

Sumber
Poskota